Sabtu, 07 Januari 2012

kekasih yang terbuang

Tia masih saja duduk merenungi nasibnya di depan jendela kamarnya meskipun senja mulai turun. Ia tak menyangka, semua akan berakhir seperti ini. Kembali ingatanya dibawa ke waktu 6 bulan lalu, saat ia baru saja menanggalkan baju putih abu-abunya, dan tengah sibuk menjalani tes masuk PTN. Tia kembali dekat dengan Ari, temen satu kelasnya dulu sewaktu SMP.

Kini, setelah 3 tahun berpisah, mereka berdua kembali dekat, bahkan jalinan persahabatan mereka kini telah ditumbuhi oleh bunga-bunga cinta. Ya, sikap Ari yang selalu terbuka ketika mendengar keluh-kesah Tia, dan segala macam curhat-curhatnya menarik simpati Tia. Apalagi saat SMP sebenarnya Tia juga memiliki perasaan yang lebih pada Ari, namun karena perasaan malu, ia hanya memendam perasaanya sendiri dalam hati. Dan, kini ketika semuanya beranjak dewasa, keduanya kembali meretas harapan untuk bersama.

Dengan perhatiannya, Ari telah membuat Tia merasa nyaman saat bersama. Segala risau, gundah, dan kegalauannya hilang saat di dekat Ari. Meskipun hanya lewat sms, Ari mampu menaklukan hati Tia yang memang saat itu tengah rapuh karena tersakiti mantan kekasihnya. Meskipun demikian, keduanya tetap tak berani untuk mengungkapkan perasaan masing-masing. Perasaan malu, canggung dan takut menguasai keduanya untuk berterus terang. Hingga suatu saat, suatu peristiwa penting dalam dunia sepak bola, yaitu digelarnya pertandingan final liga champions, antara Barcelona dan Manchester United. Ari yang memang penggemar Barca, sebutan untuk Barcelona terlibat argumentasi yang seru dengan Tia yang fanatik Manu, atau Manchester United. Keduanya bahkan mengadakan taruhan untuk itu. Taruhannya adalah barang siapa yang kalah harus mengabulkan permintaan si pemenang, dan permintaannya akan dibahas kemudian. Pada akhirnya Barca keluar menjadi juara.Maka, sebagai konsekuensinya, Tia harus mengabulkan permintaan Ari.

Namun, sebelum Tia menepati janjinya, Ari harus pergi ke Jakarta untuk bekerja, sedangkan Tia harus melanjutkan studinya di Semarang. Semua berlangsung secara cepat, tanpa Ari sempat berpamitan. Hal ini cukup membuat Tia kehilangan, dan sedih. Namun, kesedihan itu sedikit terobati karena Ari masih suka mengirimi sms untuknya.

Dalam satu perjalanan pulang dari Semarang untuk mengurus administrasi, tiba-tiba Ari mengirimi sms dan menyampaikan hal yang cukup mengejutkan. Ari akan mengabulkan satu permintaan Tia. Pada awalnya hanya becanda, Tia meminta pacar, namu ditanggapi secara serius oleh Ari, saat Tia meminta Ari untuk menjadi pacarnya, Ari langsung setuju. Dan, jadilah malam itu, Ari dan Tia pun jadian.

Betapa bahagianya Tia mengetahui Ari juga menyukai dia. Tia berusaha sedapat mungkin mengerti dan memahami Ari, ia tahu waktu Ari habis untuk bekerja. Keduanya menjalani hari-harinya dengan bahagya, meskipun mereka harus LDR. Ya, Tia sangat mencintai Ari, dia bersyukur Ari mau menerima dia apa adanya.

Namun, hal itu tak berlangsung lama, Ari mulai bersikap cuek dan tak perhatian. Lama kelamaan Tia mulai meragukan cinta Ari, dan datanglah Boy di kehidupan Tia. Karena sikapnya yang baik, dan dewasa, Tia pun akhirnya menerima cinta Boy. Namun, ia sangat menyesal.... Ia telah menghianati Ari. Tia merasa sangat bersalah, namun apa daya, ia tak mungkin menyakiti Boy. Akhirnya, dengan berat hati, ia memutuskan untuk putus dari Ari, dan Aripun menyadari keadaanya, ia merelakan Tia bersama orang lain.

Meskipun demikian, Ari dan Tia tetap menjalin komunikasi. Dan, penyesalan Tia semakin bertambah, dengan sikap, Boy yang selalu menyalahkan Tia, egois, dan suka ingkar janji. Hubungan Tia dan Boy hanya berumur jagung, Boy meminta putus, dan Tia iyakan. Saat Boy meminta balik, Tia menolak dengan tegas, karena ia memang tak pernah mencintai Boy, Boy hanya dijadikan pelampiasan kekecewaan Tia pada Ari. Setelah putus dengan Boy, Tia masih suka sms dengan Ari, namun tak sesering dulu. Dan, iapun tak pernah menceritakan kondisinya sekarang.

Dalam diam, ia menanti kedatangan Ari. Begitu sabar ia menunggu, Ari pernah berjanji untuk menghabiskan waktunya sehari bersama Tia. Tia sangat berharap bisa meminta maaf pada Ari, dan bisa seperti dulu lagi. Namun, beribu sayang Ari bahkan tak menemuinya saat Ari pulang. Hancur semua harapan Tia, kekecewaan yang sangat mendalam bergayut dalam hati Tia. Tia tak lagi mencoba menghubungi ari, dan Aripun bersikap sama.
Dengan kesibukannya sebagai mahasiswa, Tia mencoba melupakan semua bayangan Ari. Tia hanya bisa melihat informasi dari fb Ari, hingga suatu saat Ari mengiriminya e-mail. Ari meminta no hp Tia lagi, suatu hal yang sangat mengejutkan Tia. Kembali Tia dan Ari saling berkirim kabar. Sejujrnya, Tia masih menyayangi Ari, namun ia tak mengerti dengan sikap Ari. Dia bisa merasakan perhatian Ari, namun ia tak berani berfikir terlalu jauh.

Dan, baru semalam Ari meminta Tia lewat sms untuk tidak memantinya. Itu semakin membuat Tia terluka, ia hampir bisa melupakan sosok Ari, namun tiba-tiba ia muncul kembali dan membuat ia sakit...............

Toex aa..............
Maafkan neng a, neng udah nyakitin aa dulu. Tapi, itu adalah bentuk kekecewaan neng sama aa yang tak pernah memberikan perhatian pada neng. Sekarang, neng gak berharap aa sayang neng lagi, neng cuma pengin aa bahagya, dan tetap jadi aa ku yang dulu,.............

Tidak ada komentar:

Posting Komentar